Laman

17 Juli 2009

Belajar Sejarah lewat Uang Lama

Namanya Panji Kumala. Usianya masih muda, baru menginjak 30 tahun. Namun hobinya di luar kebiasaan orang-orang muda seusianya, yakni mengoleksi uang lama. Hobi tersebut sudah dijalaninya sejak Mei tahun lalu. Ia bahkan masih ingat betul tanggal persisnya mulai mengoleksi uang lama: 8 Mei 2008.


Meski baru setahun, tapi koleksi Panji terbilang lengkap. Saat saya ajak berbincang-bincang di kediamannya dalam rangka liputan untuk koran lokal Jogja tempat saya magang sebagai reporter, Rabu (20/5), tak lupa ia menunjukkan koleksi-koleksinya. Koleksi saya yang tertua berumur 2000 tahun," katanya. Uang berusia dua abad tersebut berbentuk sebuah koin yang dipakai sebagai alat tukar di daerah Timur Tengah pada jaman Kerajaan Romawi. Koleksi tersebut ia dapatkan lewat situs lelang eBay. Menurut penjualnya, uang yang diberi nama Widow's Mite itu digunakan di kala Yesus Kristus masih hidup.

Perkenalan Panji dengan uang lama terbilang tidak sengaja. Waktu itu ia baru saja mengenal eBay di internet. Di tengah keasyikannya mempelajari fitur dan cara kerja eBay, secara kebetulan ia menemukan penjual uang lama. Beberapa penjual bahkan menawarkan uang-uang lama Indonesia. Merasa tertarik, ia lantas mulai membaca-baca referensi seputar uang lama dan kemudian membeli koleksi pertamanya.

Bernilai Sejarah
Menurut lajang lulusan Akuntansi STIE YKPN ini, uang lama tidak sekedar unik dan kuno, tapi juga mempunyai nilai sejarah. "Kita bisa mengenal sejarah bangsa ini melalui uang, karena tiap jaman uangnya berbeda-beda," katanya.

Contohnya, tak banyak generasi sekarang yang tahu kalau di tahun 1945-1950 sempat beredar uang-uang daerah. Uang yang beredar di Jawa, misalnya, berbeda dengan uang yang beredar di Sumatera. Bahkan uang di Jambi berbeda dengan uang di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Fakta menarik lain yang tak banyak diketahui umum, di era tersebut beredar tiga mata uang yang berbeda. Tiga kekuasaan yang saling berebut pengaruh di bumi Nusantara waktu itu--yakni Jepang, NICA dan Pemerintah RI sendiri, sama-sama mengeluarkan uang. Akibatnya Indonesia yang baru merdeka dilanda inflasi hebat.

Berkat hobi barunya itu pulalah Panji menyukai sejarah. "Padahal awalnya saya dulu tidak suka pelajaran sejarah," ujarnya sambil tersenyum.

Hal lain dari uang lama yang menarik hati Panji adalah keindahan tampilannya. Gambar-gambar uang tersebut baginya merupakan sebuah karya seni tinggi. Uang lama yang gambarnya paling indah menurut Panji adalah seri wayang terbitan De Javasche Bank yang beredar di era 1930-an. Sesuai nama serinya, uang-uang tersebut bergambar tokoh-tokoh pewayangan yang diperankan oleh para seniman wayang orang. Karena keistimewaannya inilah seri wayang menjadi koleksi favorit para kolektor.


Catatan: Dikutip dari artikel berjudul "Belajar Sejarah lewat Uang" hasil liputan Eko Nurhuda untuk rubrik 'Klangenan' Harian Jogja. Dimuat Minggu Legi, 7 Juni 2009

Sumber : www.uanglama.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar/Testi/Komplain Anda

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.