Webstore Hobi Koleksi Uang Kuno Indonesia dan Mancanegara

Webstore Hobi Koleksi Uang Kuno Indonesia dan Mancanegara
Buat Yang Mau Mulai Koleksi dan Mau Nambahin Koleksi Uang Kuno nya Silahkan Mampir di WARUNG ONLINE Terbaru Kami...BELANJA MUDAH DAN MURAH hanya di KUNO-KINI

Cari di Blog ini

17 Juli 2009

Kolektor Uang Kuno: Markus Sajogo Ikut Lelang di Belanda

Oleh: Oky Dian Sulistyo


Salah satu numismatist terkenal di Surabaya adalah Markus Sajogo. Mengumpulkan uang kuno sudah dilakukan Markus Sajogo tiga puluh tahun silam. Dia memburu uang kuno mulai dari proses lelang sampai informasi teman. Pernah dia sampai berbagai negara, mulai Kanada, Amerika Serikat bahkan sampai Belanda hanya untuk memburu uang kuno. Dalam negeri?”idak jauh-jauh cukup di Jakarta saja,”katanya santai.

Markus Sajogo memburu uang-uang kuno tersebut sampai ke Belanda. Di sebuah kota bernama Bussum dia biasanya mengikuti pelelangan uang-uang kuno setiap tahunnya. Untuk mengikuti perkembangan pelelangan mata uang kuno biasanya dia dikirimkan sebuah katalog terbaru dari Belanda.

Hingga saat ini, koleksi uang kuno Markus jika dihitung sampai ribuan item. Uang-uang itu disimpan dalam puluhan album dan didepositkan di salah satu bank di Surabaya. Menurut Markus, nilai uang kuno miliknya bila dirupiahkan mencapai milyaran rupiah.

Ketika Surabaya Post menelepon untuk meminta ditunjukkan uang kuno koleksinya, Markus esoknya menunjukkan satu album berisi koeksi uang kunonya. Semuanya asli. Salah satunya uang 300 Gulden yang dikeluarkan tahun 1864.

Menurut Markus, dia harus lebih dulu mengambil koleksinya itu di salah satu bank di Surabaya agar bisa menunjukkan koleksinya kepada Surabaya Post. “Uang 300 Gulden ini belum pernah difoto media lain. Baru Anda yang saya tunjukkan koleksi saya ini,” ujar pendiri Lions Club ini saat ditemui di kediamannya, Jalan Untung Suropati 45 akhir pekan lalu.

Pria yang saat ini harus berada di kursi roda karena serangan stroke itu kemudian memberi kesempatan kepada Surabaya Post untuk memotret koleksi berharganya itu.

Sekilas tidak ada yang istimewa pada uang itu. Dari segi ukuran, uang kertas itu lebih besar dari uang kertas Indonesia. Ukuran tepatnya 200x125 mm. Terdapat foto Jan Pieterszoon Coen, gubernur VOC Hindia Belanda yang berkumis tebal, di bagian tengah atas. Terdapat tulisan bahasa Belanda yang bercetak paling besar di uang itu. “Drie Hunderd Gulden” yang artinya 300 Gulden.

Di bagian atas tulisan nilai uang itu, tertera bank yang mengeluarkannya, yakni “De Javasche Bank” (nama Bank Indonesia zaman kolonial Belanda). Tahun pengeluaran uang tertera di bawah tulisan nilai mata uang, yakni 1864.

“Dulu pernah ada orang asing menawar uang 300 gulden ini Rp 200 juta, tapi tidak saya berikan karena uang ini sudah menjadi bagian dari hidup saya,” ujar Markus dengan bangga.

Menurut Markus, untuk menjadi seorang numismatist profesional, koleksi idealnya dimulai dengan urutan tahun, khusus untuk uang Nusantara. Baru memburu uang kuno luar negeri. ”Namun, banyak di antara para kolektor yang tidak lengkap koleksi uang Nusantaranya. Koleksinya ‘bolong-bolong’. Tahun pengeluaran uang kunonya banyak yang tidak urut,” ujarnya.

Menurut pria yang mengklaim sebagai kolektor uang kertas kuno Nusantara terlengkap di Jawa Timur itu, uang kuno dikatakan uang Nusantara karena sudah ada sejak kata Indonesia belum ada. Dengan kata lain, uang itu dibuat sebelum Indonesia merdeka.

Markus juga mengaku dirinya bukan hanya kolektor, tetapi juga menjadikan uang kuno sebagai investasi. “Uang kuno itu kan harganya mahal. Kalau disimpan, tiap tahun harganya akan naik terus. Itu kan sama saja saya menabung,” tuturnya sambil tersenyum.

Apa pernah menjual uang kuno koleksinya? ”Walaupun saya belum pernah menjualnya, saya selalu optimistis nilai penjualan mata uang kuno selalu meningkat setiap tahunnya,” kata kakek bercucu tiga tersebut.



Toko Uang Kuno

Bicara tentang jual beli uang kuno, di Surabaya saat ini terdapat toko benda antik yang juga menjual uang kuno. Misalnya Java Coins, sebuah toko di lantai ground di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat milik Ibnu Soekarno.

Pengamatan Surabaya Post, tiap hari selalu ada orang yang mampir ke toko itu, sekedar melihat atau membeli. Siang itu, seorang pria mengamat-amati uang koin dengan kaca pembesar yang disediakan pihak toko. “Aku mau beli koin kuno untuk melengkapi koleksi di rumah,” tuturnya.

Ibnu Soekarno sendiri selain memajang uang kuno di tokonya juga masih memiliki banyak simpanan uang kuno di rumahnya, Jl Raya Dukung Kupang Surabaya. Saat Surabaya Post berkunjung ke rumahnya, terlihat etalase berukuran lebar 50 cm, panjang 2 meter, dan tinggi 1 meter penuh koleksi uang kertas dan koin kuno.

Ibnu mengatakan, uang kertas diminati daripada koin. Menurut pendapatnya, itu karena uang kertas kuno mempunyai banyak variasi gambar dan warna. Menurut dia, tantangan memiliki uang kertas kuno adalah pada cara merawatnya. “Tidak boleh terlipat, kena flek, dan ada bercak noda. Jadi, menyimpannya memang harus hati-hati,” ujarnya.

Dia menambahkan, gambar yang tertera di uang kertas kuno bisa menjelaskan kondisi Indonesia saat uang itu dikeluarkan. Contohnya gambar orang menyadap karet yang terdapat pada Rp 50 tahun 1947. “Maknanya pada tahun 1947 kondisi perekoniman Indonesia sedang membaik. Sektor perekonomian terbaik saat itu berada di Karet dan Tembakau,” kata dia.

Makna lain di balik uang kertas adalah nomor seri tertentu sering digunakan sebagai tradisi orang-orang Jawa kuno untuk mahar pernikahan. Contohnya tanggal pernikahan yang jatuh pada 160808, maka mahar adalah uang Rp 160.000, Rp 800, dan pecahan Rp 1, Rp 2, dan Rp 5.

Ada beberapa koleksi uang kertas kuno milik Ibnu yang sepintas terlihat ganjil. Sebab, uang-uang kertas itu hanya separuh dan terlihat bekas disobek. Separuhnya entah ke mana. Ternyata menurut Ibnu, uang kertas yang hanya separuh itu menyimpan sejarah.

“Pemerintah saat itu sengaja memotong uang sebagai bukti obligasi atau surat utang. Konon saat uang itu dipotong, nilainya menjadi 10% atau bahkan 50%. Karena itu, banyak orang kaya yang menjadi stress,” ujar Ibnu yang kemudian menunjukkan contoh uang keras seri gajah Rp 1.000 keluaran 1957 yang dipotong hingga nilanya menjadi Rp 100.

Menurut Adi Pratomo, kolektor uang kuno yang juga teman Ibnu, dengan uang kita bisa melihat sejarah tanpa rekayasa. Sebab, dari uang kita bisa tahu sejarah yang baik atau yang buruk. Namun, tidak banyak ahli sejarah yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenainya. ”Meneliti uang kuno dianggap tidak mempunyai nilai jual, ” kata Adi yang juga dikenal sebagai pemecah kode-kode uang Ori.

Di kalangan kolektor uang kuno, ada uang kuno yang sangat mahal dan diburu para kolektor. Yaitu uang 600 ORI keluaran tahun 1948 yang hanya berjumlah 24 lembar di seluruh dunia. Uang 600 ORI itu adalah uang yang tidak jadi diedarkan oleh Bank Indonesia.

Menurut Markus Sajogo maupun Ibnu Soekarno, Bank Indonesia saat itu hanya menyelesaikan gambar depannya saja. Uang itu saat ini berada di tangan orang yang dulu diberi oleh orang yang mencetak uang tersebut. Uang yang hanya berjumlah 24 lembar di dunia itu saat ini berharga di kisaran Rp 40.000.000 sampai Rp 50.000.000. (*)

(Sumber: Surabaya Post, Selasa, 4 November 2008)

6 komentar:

tryanton mengatakan...

saya dr semarang...saya jg pnya uang koleksi uang2 kuno kertas jg koin...ad gambar gajah/macan/badak/kapal & msh bnyak lg...tp itu smua mau saya jual.tp kmrin saya menjual 100rp kertas gambar badak ad 20lembar dngan harga140rbu tp saya jg dk tau harga segitu murah atau mahal..msh bnyak lg uang2 koin gambar Dipanegara/koin tulisan ARAb cm 2 buah..lalu 1golden nederlands...itu smua mau saya jual klu bapak tertarik bs menghubungi saya d No 087832604775...terima kasih banyak ats kesedian waktunya

agung mengatakan...

saya agung di surabaya . saya menjual uang 1rp tahun1954dan masih banyak lagi dari tahun 1945 sampai tahun 1964 dari 1sen sampai 400rp . tolong jika bapak berminat bisa hubungi saya di 085645518078 saya juga ada uang goldean 5G dan 10G dan juga perangko2 kuno dari tahun 1913.tx

panji mengatakan...

saya panji ingin menjual uang logam amerika,gambar liberty,,ten dollar,,code(s),,thn 1903,,peninggalan dr kakek,,di jual cepat 3jt,,bila ada yg berminat hub;02199992012

Taufik mengatakan...

saya dari banyuwangi
ingin menjual uang kuno
Saya punya
koin yasin kuno tahun 371. negara asal Arab Saudi gambar depan kupu - kupu ( butterfly ) dengan di sayap kanan bertuliskan allah dan sayap di sebelah kiri bertuliskan muhammad. ganbar depan bertuliskan huruf arab dengan lambang yasin.

head liberty double eagle 20 dollar

bisa hub di email : penyair2000@yahoo.com
atau di 081 336 399 337

Anonim mengatakan...

kalau koin wilhelmina 2 1/2 G 1931 kira2 di ambil brpa yaa???


mhon info dinmor 082188294922

Unknown mengatakan...

Apri-bandung
Saya dari bandung mau jual uang koin gulden wilhelmina 2 1/2 G th. 1898 1 keping dan coin silver Elizabeth II australia 5 dollar, th.1983 1 keping koin diponegoro th.1954, 1955 dan 1957 (50 sen), Nederlanch Indie th. 1935 1/5 sen, saya juga pa masih punya koin arab saudi 50 real gambar dua pedang bersilang ditengahnya ada pohon kurma th. 1400 dijual... harga nego, bagi yg berminat ke email : a.sarip27@gmail.com

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar/Testi/Komplain Anda

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.