Dalam dunia numismatik alias koleksi uang lama, ada semacam spesialisasi di kalangan para kolektor. Maksudnya, seorang kolektor bisa dipastikan memiliki kecenderungan untuk lebih fokus mengoleksi uang lama seri tertentu. Jadi, ia merasa lebih bergairah untuk memburu uang-uang dalam seri yang lebih ia senangi. Biarpun sudah punya, kalau ada kesempatan untuk membeli lagi pasti akan dibeli.
Spesialisasi seperti ini bisa dibilang lumrah, dan masing-masing kolektor mempunyai alasan sendiri-sendiri. Ambil contoh Panji Kumala. Kolektor muda ini mengaku lebih cenderung pada seri Soedirman. Karena itu koleksi uang lamanya didominasi oleh uang kertas bergambar jenderal besar tersebut.
Menurut pengakuannya pada saat saya wawancarai dalam rangka liputan untuk koran lokal Jogja tempat saya magang, kecenderungannya pada seri Soedirman setidaknya didasari pada 3 hal. Pertama, sosok Jenderal Soedirman yang sangat ia kagumi. Ia berpendapat jenderal yang juga seorang anak pesantren ini patut dijadikan teladan atas kerendahan hati dan sikap ksatrianya. Alasan kedua, seri Soedirman terbilang paling lengkap pecahannya. Dan alasan ketiga, harganya relatif lebih terjangkau dibanding seri lain.
Lain lagi dengan Soegiarto sang Raja Koin Kuno. Meski awalnya rajin mengumpulkan uang lama kertas, namun selama beberapa tahun di era 1980-an ia hanya berburu koin kuno. Saking getolnya berburu koin kuno, ia boleh dibilang sebagai kolektor koin kuno pertama di Indonesia. Koleksinya ketika itu cukup lengkap. Meliputi koin-koin Belanda, VOC, sampai koin jaman kerajaan Majapahit.
Soegiarto pada koin kuno sebenarnya lebih didorong pada fakta bahwa koin-koin kuno merupakan komoditi paling laris waktu itu. Di saat harga logam dunia sedang tinggi-tingginya, koin-koin kuno jadi barang dagangan yang sangat menguntungkan. Konsumennya waktu itu malah banyak yang berasal dari luar negeri. Sayang, sekitar tahun 1983-an harga logam dunia jatuh dan Giarto kehilangan banyak pesanan sampai akhirnya berhenti memburu koin kuno.
Selain dua kolektor tersebut, kolektor-kolektor lain juga punya kecenderungan khusus pada uang lama seri tertentu. Misalnya lebih tertarik pada seri hewan, namun ada juga yang lebih tertarik pada seri wayang, seri Soekarno, dll. Bagaimana dengan Anda?. Oleh : Eko / www.uanglama.com
Cari di Blog ini
17 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya mau jual uang koin tahun 163 hijrah bergambar orang berdiri memakai 2 tongkat,yang sebelah bertuliskan yasin 7. berwarna kuning emas. berdiameter kurang lebih 4cm.
Dan uang kuno lainnya sbb:
@ Uang Nederlands_indi
-tahun 1959 ( 4keping)
-tahun 1858 ( 6keping)
-tahun 1900 nilai 1/4 cent (2keping)
-tahun 1938 1G (2keping)
-tahun1921 5cent (2keping)
-tahun1945 2 1/2 cent (2keping)
-tahun 1937 1cent (8keping)
-tahun 1909 21/2 Cent (1keping)
@ uang hongkong
-tahun 1998 1dolar (1keping)
-cent 5(keping)
@ uang indonesia
-tahun 1952 50 sen (10keping)
-tahun 1955 50 sen(2keping)
-tahun 1957 50sen(1keping)
-tahun 1974 5 rupiah (1keping)
@ uang kertas indonesia tahun 1956 1 rupiah (6 lembar)
contact person: hj.sitiwahyuaminin@yahoo.com
phone: 081399491149
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar/Testi/Komplain Anda
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.